Anda menjadi siapa ketika keadaan tidak sesuai dengan keinginan anda ??, kita berharap ‘sesuatu’ tapi yang didapat justru yang lain yang justru tidak diharapkan, kita merencanakan ‘sesuatu’ tapi di tengah perjalanan justru terjadi hal yang tidak direncanakan. Kita punya pilihan tapi kekuasan yang diatas juga turut menentukan.
Kita sering bertemu sama orang yang takut mencoba sesuatu yang baru, dalam banyak kasus kebanyakan inti masalahnya adalah rasa takut kecewa. Mereka begitu khawatir melakukan kesalahan, atau takut ada penolak. Khawatir atau ketakutan yang sebenarnya tidak perlu kita risaukan, Khawatir atau ketakutan yang tidak beralasan dan sepantasnya segera ditinggalkan oleh kita semua. Kalau kita atau anda-anda sekalian ingin memulai suatu bisnis, saran atau dorongan para ahli kewirausahaan adalah satu “Bersiaplah Untuk Kecewa”.
Pada tahap awal kekecewakaan sering dilampiaskan dengan menyalahkan orang lain, kesalahan atau kegagalan selalu diarahkan pada orang lain. Sulit atau sering kita menutup mata melakukan introspeksi kedalam, melihat lebih dalam ke langkah kita apa yang salah pada konsep, pemikiran dan sudut pandang kita.
Seorang pemilik bisnis atau investor dalam melakukan kegiatan kesehariannya sering berhadapan pada hal yang mengecewakan dan mungkin juga begitu bermasalah. Kunci dari hal itu “berlatihlah terus menyelesaikan masalah, jangan mundur menghadapi masalah, hadapilah, hadapilah, terjanglah kesulitan tersebut dengan solusi-solusi ”.
Kita sering bertemu sama orang yang takut mencoba sesuatu yang baru, dalam banyak kasus kebanyakan inti masalahnya adalah rasa takut kecewa. Mereka begitu khawatir melakukan kesalahan, atau takut ada penolak. Khawatir atau ketakutan yang sebenarnya tidak perlu kita risaukan, Khawatir atau ketakutan yang tidak beralasan dan sepantasnya segera ditinggalkan oleh kita semua. Kalau kita atau anda-anda sekalian ingin memulai suatu bisnis, saran atau dorongan para ahli kewirausahaan adalah satu “Bersiaplah Untuk Kecewa”.
Makna dari kalimat “Bersiaplah untuk kecewa”, dilhat dari sisi positifnya, dasar pemikirannya adalah kalau kita siap kecewa anda mempunyai kesempatan untuk mengubah kekecewaan itu menjadi asset. Sebagian besar orang mengubah kekecewaan itu menjadi liabilitas yang berjangka panjang. Sering kita mendengar ungkapan orang, “Aku tak akan pernah melakukannya lagi”, atau “Seharusnya aku sudah tahu usaha ini akan gagal”. Sama halnya dengan suatu permasalahan pasti dibalik itu ada suatu peluang begitu pun pada setiap kekecewaan ada mutiara kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya.
Di balik kalimat seseorang yang mengatakan, “Aku takkan pernah melakukannya lagi”, saya mempunyai pengertian orang tersebut sudah mulai berhenti belajar, Mereka membiarkan kekecewaan menghentikan mereka. Kekecewaan telah berubah menjadi tembok penghalang yang dibangun di sekitar mereka, Bukannya kekecewaan atau tembok penghalang itu semakin membuat mental kita lebih kuat untuk menembus tembok tersebut atau tembok penghalang itu membuat pribadi kita menjadi lebih tinggi kualitasnya sehingga bisa melewati tembok penghalang tersebut. Ya intinya “jangan takut kecewa, jangan takut terhadap suatu masalah, jadikan kekecewaan atau permasalah itu menjadikan pemicu meningkatkan kualitas mental kita menjadi lebih baik”..
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, bukan maksud saya untuk menggurui tapi lebih diutamakan aklamasi (kata berulang-ulang untuk menguatkan) ke dalam pribad saya..
Lain kali disambung lagi..Terimakasih.
Anda juga bisa baca ini :
{ 3 komentar... read them below or add one }
Berlabuh di artikel yg membuat semangat. Thanks for the admin :)
makasih mas telah sudi berkunjung ke blog ku yg butut ini...
amazing gan..kata2 yg membakar semangat..
Posting Komentar