Majikan VS Buruh

Ditulis oleh : alhudasindangreret on Rabu, 23 November 2011

Di jaman sekarang yang serba cepat, tingkat persaingan yang begitu tinggi dimana perusahaan-perusahaan untuk menjaga eksistansinya dituntut mengadakan efesiensi besar-besaran. Roda perubahan terus bergulir melibas siapa saja mereka yang lengah, tak tanggap lingkungan sekitar terancam usahanya gulung tikar. Benar-benar usaha yang efektif, efesien, menjaga hubungan yang harmonis antara majikan-buruh, adanya keseimbangan pemenuhan hak-hak dan kewajiban antara majikan dan buruh merupakan perusahaan yang akan bertahan menghadapi gempuran perubahan jaman, apalagi bila dikaitkan dengan issu lingkungan dituntut menjadikan perusahaannya menjaga kelestarian alam dan menjaga keseimbangan lingkungan.

Satu sisi sistem kebijakan lebih cenderung menganak emaskan pengusaha (majikan), dilain sisi buruh yang hidupnya morat-marit, terus terpinggirkan, kebijakan system yang kurang berpihak pada buruh, buruh terus-terusan ditekan dengan dalih efesiensi, tenaga kontrak, PHL, bahkan sampai menjadi korban PHK. Tragis memang kehidupan seorang buruh, tenaga dan waktu dikuras habis-habisan untuk lancarnya roda produksi, apalagi bila melihat hak-hak buruh terlalu jauh disebut terpenuhi.

Hubungan majikan-buruh seharusnya harmonis, jangan ada ketimpangan, majikan tanpa buruh gak mungkin terjadinya proses produksi, barang produksi gak mungkin tercipta tanpa ada hubungan harmonis antara majikan dan buruh. Buruh pun jangan mentang-mentang dibutuhkan oleh perusahaan seenaknya aja bekerja tanpa disiplin kerja dan keseriusan dalam bekerja mustahil bisa menghasilkan barang produksi yang optimal.

Setelah tercipta hubungan yang harmonis antara majikan-buruh issu lingkungan pun mengemuka, perusahaan yang memperhatikan keseimbangan lingkungan sekitarnya, bisnis ramah lingkungan merupakan syarat mutlak juga bagi keberlangsungan usaha tersebut, penghematan sumber-sumber energi, efesiensi bahan baku, memperbanyak sumber bahan baku daur ulang benar-benar merupakan syarat efesiensi yang benar benar memperhatikan keseimbangan lingkungan dan benar-benar membentuk usaha / bisnis ramah ligkungan..

Bisnis Ramah Lingkungan
Keseimbangan Lingkungan
 

{ 2 komentar... read them below or add one }

tomi mengatakan...

itu semua kembali ke kepribadian masing2 mas.. memang kalau bs saling toleransi maka semua aman terkendali

admin mengatakan...

makasih telah berkunjung mas. memang kepribadian pada ahirnya menjadi barometernya.mau jadi majikan atau buruh maka seorang yang berkepribadian baik akan menjalankan tugasnya sesuai posisinya...

Posting Komentar