Di pagi yang indah,cerah, saya duduk menyendiri di taman yang dipenuhi bermacam2 tanaman bunga. Saya menghela nafas dalam-dalam sambil menikmati suasana sekitar yang tenang. Sesaat pandangan saya terhenti oleh keindahan seekor kupu-kupu yang hinggap di sekuntum bunga. Kupu-kupu itu terlihat begitu elok dengan sayap yang warna-warni. Subhanallah sungguh indah Ciptaan Allah SWT hewan kecil ini dengan lincahnya melayang-layang dan mempunyai kombinasi warna yang begitu serasi.
Melihat kupu-kupu tadi, saya jadi teringat cerita teman saya tentang asal mula terjadinya kupu-kupu yang begitu indah. Bukankah dia yang kini terlihat elok rupawan dan memukau banyak mata, dulunya adalah seekor ulat yang untuk sebagian orang merasa jijik untuk melihatnya. Kesannya mungkin takut, jijik, atau bahkan alergi. Kenapa ya, setelah berubah rupa menjadi kupu-kupu yang cantik, indah, siapa sih yang nggak suka melihatnya ???.
Ternyata setelah melihat sejarah hidupnya, kupu-kupu yang cantik itu telah melewati berbagai tahap kehidupan yang mengantarkannya pada sosok yang sekarang ini. Dulunya ia hanya seekor ulat yang buruk rupa,hidupnya merayap di dahan dan dedaunan, dan seandainya tidak beruntung hidupnya berakhir dimakan burung atau serangga pemangsanya, itulah Sunatullah yang berlaku terhadap makhluknya.
Setelah matang menjalani kehidupan sebagai ulat, ia pun mencari tempat yang aman dan berubah menjadi kepompong. Badannya terbujur kaku menggantung di dahan atau dedaunan. Ia tak peduli walau siang hari panas terik menyengatnya dan malam hari dingin menusuknya. Bahkan tak jarang hujan dan badai menerpanya. Ia tetap optimis,kokoh,pantang menyerah ditempatnya "bersemedi" untuk berubah menjadi diri yang baru, diri yang penuh pesona keindahan.
Tak lama kemudian, akhirnya keluarlah ia dari kepompongnya menjadi diri yang sama sekali baru, indah memukau dengan sayap barunya dan tubuh yang cantik, berbeda dari wujud semula. Dan kini ia telah memiliki keahlian baru, yakni bisa terbang!, Lalu ia pun terbang berkelana mencari kuntum-kuntum bunga yang indah untuk menghisap sari bunga dan menebarkan telur-telur penerus kehidupannya.
Ada yang lupa kawan keberhasilan suatu kupu-kupu keluar dari kepongpong harus terjadi sealamiah mungkin, idealnya kupu-kupu yang keluar dari kepongpong harus dengan susah payah, dengan mengeluarkan tenaga ekstra, benar-benar menghayati indahnya kesulitan, maka kupu-kupu tersebut akan dapat terbang dengan bebas dan ringan di udara,mempunyai daya hidup yang lebih lama, menurut penelitian jika kupu-kupu keluar dari kepongpongnya karena dibantu oleh kita, dengan kata lain usaha kupu-kupu tersebut tidak maksimal dalam mengelurkan dirinya dari kepongpong maka dia tidak akan bisa bebas dan ringan dalam terbang, dan bisa jadi kupu-kupu tersebut tidak akan hidup lama, karena tak biasa dan tak bisa hidup dengan usaha sendiri.
Begitulah metamorfosis seekor kupu-kupu; dari telur ia menetas jadi ulat, dari ulat ia menempa diri dalam kepompong, dan dari kepompong lalu lahirlah kupu-kupu yang indah. Tahap kehidupannya ia jalani dari generasi ke generasi tanpa ada satu tahap pun yang dapat ia lompati. Tak ada seekor kupu-kupu pun yang langsung menetas dari telur, melainkan keluar dari kepompongnya.
Demikianlah, kadang kita ingin menjadi kupu-kupu yang indah, tapi kita tidak mau jadi ulat yang buruk rupa, tidak sanggup menjalani kehidupan kepompong yang tak berdaya. Kadang kita maunya langsung jadi sesuatu yang indah, memukau, mengagumkan dan jadi pusat perhatian banyak orang, langsung jadi kupu-kupu, tak mau bersusah-susah dahulu dalam meraih sesuatu, maunya selalu ingin dibantu terus tanpa usaha yang mandiri, maunya terus memanpaatkan koneksi supaya urusan lancar bahkan ketebelece pun ditempuhnya.
Maka sahabat, kalau kita ingin jadi kupu-kupu yang cantik, sanggupkah kita menjalani metamorfosis kehidupan?, jawaban ada pada hati sahabat masing2. Metamorfosis itu sendiri bisa dimaknai sebagai perubahan yang dahsyat atau perubahan besar dalam sifat dan tabiat.
Untuk menjadi kupu-kupu yang cantik penuh pesona, sanggupkah kita menjalani kesulitan-kesulitan sebagai ulat yang buruk rupa, kadang dihina dan dijelek-jelekkan? Di saat tak ada yang menghargai, mendukung atau menolong kita, tapi kita harus tetap teguh melangkah dan terus melangkah karena kita yakin tujuan akhir perjalanan ini.
Kuatkah kita menghadapi berbagai tempaan dan cobaan, derita dan kesendirian dalam kepompong yang tak berdaya dan memintal benangnya sendiri?, Bersabar dalam tempaan hidup, cobaan dan godaan, menjalani proses dengan sebaik-baiknya sebelum kita akhirnya lahir menjadi diri yang baru, diri kita yang sesungguhnya, diri yang indah dan menebarkan keindahan di mana pun kita berada.
Sahabat pembaca yang budiman, tiada sukses yang didapat dengan mudah. Semua perlu proses; semua butuh keuletan, kesabaran dan ketabahan dalam menjalani tahap tahap sebelum sampai pada puncak kehidupan.
Tidak ada yang akan merubah diri dan keadaan kita melainkan diri kita sendiri. Dalam kitab suciNya Allah SWT berfirman. "Sesungguhnya Alloh tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadan yang ada pada diri mereka sendiri."
Jangan lupa untuk berdoa, memohon petunjuk dan pertolongan pada Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Mengabulkan Permohonan hamba-Nya. Mari kita jalani setiap tahap dan episode hidup ini dengan penuh kearifan, kita tekadkan untuk terus berubah menjadi lebih baik, sehingga akhirnya kita bisa bermetamorfosis menjadi pribadi yang sukses bagaikan kupu-kupu penghias taman. Menjadi teladan yang baik bagi umat manusia!
Selamat bermetamorfosis, menjadi manusia yang luar biasa!
Keseimbangan lingkungan
RPP Fisika/Biologi
Alhuda
Melihat kupu-kupu tadi, saya jadi teringat cerita teman saya tentang asal mula terjadinya kupu-kupu yang begitu indah. Bukankah dia yang kini terlihat elok rupawan dan memukau banyak mata, dulunya adalah seekor ulat yang untuk sebagian orang merasa jijik untuk melihatnya. Kesannya mungkin takut, jijik, atau bahkan alergi. Kenapa ya, setelah berubah rupa menjadi kupu-kupu yang cantik, indah, siapa sih yang nggak suka melihatnya ???.
Ternyata setelah melihat sejarah hidupnya, kupu-kupu yang cantik itu telah melewati berbagai tahap kehidupan yang mengantarkannya pada sosok yang sekarang ini. Dulunya ia hanya seekor ulat yang buruk rupa,hidupnya merayap di dahan dan dedaunan, dan seandainya tidak beruntung hidupnya berakhir dimakan burung atau serangga pemangsanya, itulah Sunatullah yang berlaku terhadap makhluknya.
Setelah matang menjalani kehidupan sebagai ulat, ia pun mencari tempat yang aman dan berubah menjadi kepompong. Badannya terbujur kaku menggantung di dahan atau dedaunan. Ia tak peduli walau siang hari panas terik menyengatnya dan malam hari dingin menusuknya. Bahkan tak jarang hujan dan badai menerpanya. Ia tetap optimis,kokoh,pantang menyerah ditempatnya "bersemedi" untuk berubah menjadi diri yang baru, diri yang penuh pesona keindahan.
Tak lama kemudian, akhirnya keluarlah ia dari kepompongnya menjadi diri yang sama sekali baru, indah memukau dengan sayap barunya dan tubuh yang cantik, berbeda dari wujud semula. Dan kini ia telah memiliki keahlian baru, yakni bisa terbang!, Lalu ia pun terbang berkelana mencari kuntum-kuntum bunga yang indah untuk menghisap sari bunga dan menebarkan telur-telur penerus kehidupannya.
Ada yang lupa kawan keberhasilan suatu kupu-kupu keluar dari kepongpong harus terjadi sealamiah mungkin, idealnya kupu-kupu yang keluar dari kepongpong harus dengan susah payah, dengan mengeluarkan tenaga ekstra, benar-benar menghayati indahnya kesulitan, maka kupu-kupu tersebut akan dapat terbang dengan bebas dan ringan di udara,mempunyai daya hidup yang lebih lama, menurut penelitian jika kupu-kupu keluar dari kepongpongnya karena dibantu oleh kita, dengan kata lain usaha kupu-kupu tersebut tidak maksimal dalam mengelurkan dirinya dari kepongpong maka dia tidak akan bisa bebas dan ringan dalam terbang, dan bisa jadi kupu-kupu tersebut tidak akan hidup lama, karena tak biasa dan tak bisa hidup dengan usaha sendiri.
Begitulah metamorfosis seekor kupu-kupu; dari telur ia menetas jadi ulat, dari ulat ia menempa diri dalam kepompong, dan dari kepompong lalu lahirlah kupu-kupu yang indah. Tahap kehidupannya ia jalani dari generasi ke generasi tanpa ada satu tahap pun yang dapat ia lompati. Tak ada seekor kupu-kupu pun yang langsung menetas dari telur, melainkan keluar dari kepompongnya.
Demikianlah, kadang kita ingin menjadi kupu-kupu yang indah, tapi kita tidak mau jadi ulat yang buruk rupa, tidak sanggup menjalani kehidupan kepompong yang tak berdaya. Kadang kita maunya langsung jadi sesuatu yang indah, memukau, mengagumkan dan jadi pusat perhatian banyak orang, langsung jadi kupu-kupu, tak mau bersusah-susah dahulu dalam meraih sesuatu, maunya selalu ingin dibantu terus tanpa usaha yang mandiri, maunya terus memanpaatkan koneksi supaya urusan lancar bahkan ketebelece pun ditempuhnya.
Maka sahabat, kalau kita ingin jadi kupu-kupu yang cantik, sanggupkah kita menjalani metamorfosis kehidupan?, jawaban ada pada hati sahabat masing2. Metamorfosis itu sendiri bisa dimaknai sebagai perubahan yang dahsyat atau perubahan besar dalam sifat dan tabiat.
Untuk menjadi kupu-kupu yang cantik penuh pesona, sanggupkah kita menjalani kesulitan-kesulitan sebagai ulat yang buruk rupa, kadang dihina dan dijelek-jelekkan? Di saat tak ada yang menghargai, mendukung atau menolong kita, tapi kita harus tetap teguh melangkah dan terus melangkah karena kita yakin tujuan akhir perjalanan ini.
Kuatkah kita menghadapi berbagai tempaan dan cobaan, derita dan kesendirian dalam kepompong yang tak berdaya dan memintal benangnya sendiri?, Bersabar dalam tempaan hidup, cobaan dan godaan, menjalani proses dengan sebaik-baiknya sebelum kita akhirnya lahir menjadi diri yang baru, diri kita yang sesungguhnya, diri yang indah dan menebarkan keindahan di mana pun kita berada.
Sahabat pembaca yang budiman, tiada sukses yang didapat dengan mudah. Semua perlu proses; semua butuh keuletan, kesabaran dan ketabahan dalam menjalani tahap tahap sebelum sampai pada puncak kehidupan.
Tidak ada yang akan merubah diri dan keadaan kita melainkan diri kita sendiri. Dalam kitab suciNya Allah SWT berfirman. "Sesungguhnya Alloh tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadan yang ada pada diri mereka sendiri."
Jangan lupa untuk berdoa, memohon petunjuk dan pertolongan pada Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Mengabulkan Permohonan hamba-Nya. Mari kita jalani setiap tahap dan episode hidup ini dengan penuh kearifan, kita tekadkan untuk terus berubah menjadi lebih baik, sehingga akhirnya kita bisa bermetamorfosis menjadi pribadi yang sukses bagaikan kupu-kupu penghias taman. Menjadi teladan yang baik bagi umat manusia!
Selamat bermetamorfosis, menjadi manusia yang luar biasa!
Keseimbangan lingkungan
RPP Fisika/Biologi
Alhuda
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar