Pembuatan Kompos Menggunakan Cacing (VERMIKOMPOS)

Ditulis oleh : alhudasindangreret on Rabu, 11 Mei 2011


Kemampuan cacing untuk mengubah materi atau sampah organik menjadi kascing telah diketahui berabad-abad lamanya. Tapi vermikompos baru dimulai sekitar awal tahun 70-an ketika cacing mulai digunakan sebagai alat untuk mengubah sampah menjadi konversi energi (Catalan, 1981).  Jadi yang berkembang saat ini dalam peternakan cacing adalah produksi pupuk kascing melalui vermikompos.
Vermikompos merupakan proses dimana semua jenis sampah yang bisa didegradasi diuraikan melalui aktivitas mikroorganisme dan annelida (cacing tanah). Sampah termasuk  jenis materi organik yang sangat luas cakupannya, seperti sampah tumbuhan dan hewan, campuran sampah kota, limbah industri maupun lumpur. Vermikompos merupakan cara yang terstruktur untuk mengubah sampah kota dan limbah industri menjadi pupuk kascing melalui aktivitas cacing tanah.
Vermikompos merupakan sebuah respon terhadap permasalahan limbah lumpur (sludge). Vermikompos menawarkan alternatif ekonomi dan ekologi (lingkungan) untuk mengelola sampah. Melalui vermikompos biodegradasi sampah bisa dipercepat. Frank Carmody mengklaim bahwa dekomposisi sampah kota melalui vermikompos berlangsung selama 7 minggu jika dibandingkan dengan cara sanitary landfill yang membutuhkan waktu selama 7 tahun.
Keuntungan lain dari vermikompos adalah adanya reduksi patogen khususnya bakteri E. coli dan Salmonella typhimurium melalui sekresi antibiotika dari cacing tanah. Pada akhirnya volume sampah dapat dikurangi menjadi 40%-60% dalam bentuk kascing yang telah mengalami transformasi biokimia dalam perut cacing tanah.
Cacing tanah menghasilkan ekskret seperti tanah yang disebut kascing yang telah diketahui dapat meningkatkan kesuburan tanah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hasil dan pertumbuhan tanaman mengalami peningkatan setelah diberi kascing. Tingkat NPK kascing ternyata lebih rendah dibandingkan pupuk kimia dan kompos yang dihasilkan secara konvensional. Rata-rata kascing mengandung 0,5-2% Nitrogen, 6-68% Posfat, 10-68% Natrium dan 5-35% kalsium. Lantas apa yang membuat kascing mempunyai pengaruh yang dramatis terhadap tanaman. Ternyata kascing menghasilkan zat-zat pertumbuhan tanaman (ZPT) seperti auksin.




oleh :
Peni faridah Khaerani

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar