Risalah para Pengusaha

Ditulis oleh : alhudasindangreret on Kamis, 21 April 2011


“Siapa yang tidak paham masalah agama, janganlah sekali-kali berdagang di pasar kami.”

Berdagang adalah pekerjaan mulia, bahkan Nabi SAW dan sebagian besar sahabat beliau adalah para pedagang professional. Namun Rasulullah SAW juga mengingatkan, tempat terburuk yang dibenci Allah adalah pasar.

Tentunya bukan pasarnya yang salah tetapi penghuni, penjual dan pembelinya. Banyak pedagang yang sibuk dengan dagangannya sehingga meninggalkan shalat dan dzikrullah. Banyak kecurangan, penipuan, riba dan berbagai kejahatan terjadi dipasar. Tentunya masih banyak lagi system yang melanggar syariat islam yang terjadi di pasar.
Padahal seorang muslin apapun profesinya, tetap harus memelihara nilai-nilai islam, dimana pun ia berada, nilai islam harus benar-benar dipegang. Islam tak hanya ada di mesjid, mushola atau tempat ibadah.


Dunia adalah sesuatu yang hina dan kecil dihadapan Allah SWT, Nabi pernah menyinggungnya, “Dunia ini terlaknat, terlaknat juga apa yang ada didalamnya, kecuali dzikrullah dan segala yang mendukungnya, serta orang yang belajar ilmu dan mengajarkannya.”(HR  at-Tirmidi).

Untuk seseorang yang akan terjun ke dunia dagang maka perlu tahu, mempelajari  fiqh perdagangan dan muamalah. Sebab tidak diragukan lagi orang yang tidak belajar masalah itu kemudian terjun ke dunia bisnis sangat mungkin akan terjerumus kedalam keharaman.

Ali bin Abi Thalib berkata,”Seorang pedagang jika tidak mengetahui hukum, maka akan terjerumus ke dalam riba, tenggelam dan terus tenggelam.
Sedangkan Umar bin Khatthab mengatakan, “Siapa yang tidak paham masalah agama, jangan sekali-kali berdagang di pasar kami.”

Karenanya bukanlah aib untuk bertanya kepada para ulama tentang segala permasalahan dagang yang belum jelas untuk yang berminat berdagang, jangan sampai masuk ke area haram. Sebab teori dagang senantiasa berkembang dari hari ke hari. Para ulama kita akan memberikan wawasan kepada kita tentang mana yang halal dan mana yang haram.

Dari berbagai sumber
Dadang Hermawan


{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar